Tukang Parkir
Tukang Parkir
Mungkin bagi kebanyakan orang, itu bukan pekerjaan istimewa alias biasa saja. Tapi entah kenapa, saya senang memperhatikan dan mengamati antara tukang parkir di suatu tempat dengan tukang parkir di tempat lain. Dibalik pekerjaan yang biasa itu, tersimpan hal yang menarik untuk direnungkan.
Saya sudah tinggal di Kota Singaraja ini kurang lebih selama 1,5 tahun. Beberapa tempat di kota ini, seperti pasar, warung makan, toko, swalayan, sempat saya kunjungi. Dan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, saya menemukan karakteristik tukang parkir yang berbeda-beda. Saya ceritakan dua diantara mereka sebagai perbandingan yang secara umum cukup mewakili.
Tukang parkir ada di Toko Kue X, yang kebetulan saya beberapa kali kesana. Toko kue itu hanyalah sebuah tempat yang kecil. Tidak ada halaman, sehingga saya memarkir motor di tepi jalan ketika kesana. Ada seorang tukang parkir yang biasa disana, yaitu seorang Bapak yang sudah lumayan sepuh. Ketika saya ke toko kue tersebut, saya memarkir motor begitu saja di depan toko, kemudian masuk ke dalam untuk memilih-milih kue yang akan saya beli. Begitu selesai, saya pun hendak pulang. Dan ketika melihat motor saya, ternyata posisinya berubah. Motor itu menghadap ke jalan, siap dinaiki, dan saya tidak perlu susah-susah memutarnya.
Setiap kali saya ke toko kue itu, selalu exellent service seperti ini yang saya terima. Diam-diam, dalam hati saya menyimpan kekaguman. Bapak Tua ini mungkin hanya tukang parkir, tapi ia melakukan tugasnya dengan sungguh-sungguh. PROFESIONAL! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkannya. Suatu hari, kebetulan pernah saya tidak punya uang kecil untuk membayar parkir. Tapi hebatnya, Bapak tukang parkir itu tetap tersenyum tulus dan melayani saya dengan pelayanan primanya. Bapak ini tidak hanya profesional, tapi juga baik hati!
Baca Artikel Selengkapnya
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/01/27/profesionalisme-tukang-parkir/